Pelabuhan memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas perdagangan domestik maupun internasional. Proses bongkar muat di pelabuhan melibatkan banyak tahapan yang dikenal sebagai rantai logistik pelabuhan.
Tiga istilah utama yang sering muncul adalah stevedoring, cargodoring, dan breakbulk cargo. Meski terdengar mirip, ketiganya memiliki fungsi dan peran yang berbeda dalam memastikan kelancaran distribusi barang.

Apa Itu Stevedoring?

Stevedoring adalah proses bongkar muat barang dari kapal ke dermaga atau sebaliknya.
Kegiatan ini dilakukan dengan tenaga kerja dan alat bantu bongkar muat, seperti crane, forklift, hingga conveyor.

Contoh stevedoring di pelabuhan:

• Menurunkan peti kemas dari kapal ke dermaga dengan container crane.
• Membongkar muatan breakbulk seperti karung atau drum minyak.

Apa Itu Cargodoring?

Cargodoring adalah pemindahan barang dari dermaga ke gudang, lapangan penumpukan (container yard), atau sebaliknya.
Jika stevedoring fokus di kapal dan dermaga, cargodoring lebih berperan di area darat pelabuhan.

Contoh cargodoring:

• Mengangkut peti kemas dari dermaga ke lapangan penumpukan dengan truk trailer.
• Memindahkan muatan breakbulk ke gudang penyimpanan.

Apa Itu Breakbulk Cargo?

Breakbulk cargo adalah jenis barang yang dikirim secara satuan, bukan dalam kontainer.
Jenis barang ini biasanya berbentuk karung, drum, kayu, atau besi batangan yang perlu ditangani secara individual.

Contoh breakbulk cargo:

• Karung beras, gula, atau semen.
• Drum berisi bahan kimia atau minyak.
• Kayu gelondongan, besi batangan, atau baja